Arsip

Kemerdekaan sejati

 

“ Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!”.

 

Tanggal 17agustus kemarin, kita baru saja merayakan hari kemerdekaan bangsa kita. Indonesia. Setiap tahunnya, kita memperingati hari kemerdekaan bangsa indonesia, dengan mengadakan upacara bendera untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan yang sudah berjuang untuk merebut kemerdekaan dari tangan para penjajah.

Demi memberikan kebebasan kepada kita semua, mereka bahkan sampai kehilangan nyawa mereka. Dan setiap kali kita mengingat perjuangan mereka, pasti dihati kita timbul perasaan haru, sedih, dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas perjuangan mereka.

Sebagai warga negara yang baik, apa yang selama ini kita lakukan, yaitu dengan mengikuti upacara kemerdekaan tiap tahunnya, tentu sangatlah baik dan patut kita lakukan sebagai wujud rasa terima kasih kita kepada para pejuang yang sudah kehilangan nyawa demi kemerdekaan yang saat ini sedang kita nikmati.

Lalu bagaimana dengan kehidupan rohani dan dalam kehidupan pribadi kita dengan Tuhan? Apakah kita, sebagai umat Tuhan yang hidup didalam kebebasan karena pengorbanan-Nya. mampu menghargai dan berterima kasih atas pengorbanan-Nya itu ? atau justru malah menyalah gunakan kemerdekaan kita dengan terus hidup dalam dosa?

Apakah kita benar-benar bisa dengan hati yang tulus, berterima kasih dan menghargai pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib, seperti saat kita menghargai jasa para pahlawan kita dulu? Kalau kita bisa melakukan hal yang sama, lalu bagaimana cara kita menunjukan rasa terima kasih dan penghargaan kita pada Tuhan Yesus , yang sudah berperang melawan iblis sehingga iblis bisa dikalahkan dan kehilangan kuasanya untuk mendakwa kita?.

Kalau setiap tahunnya, kita mengikuti upacara bendera untuk menghormati para pahlawan yang sudah berjasa atas kemerdekaan bangsa kita. Lalu bagaimana kita sebagai anak-anak Tuhan, menghormati jasa Yesus yang sudah memberikan kebebasan atas kuasa iblis dalam hidup kita?.

Satu-satunya cara bagi kita untuk menghargai pengorbanan-Nya, adalah hidup sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. Tuhan menginginkan kita, sebagai anak-anak-Nya untuk setia kepada-Nya, sama seperti Dia yang sudah setia kepada kita sampai mati di kayu salib.

Kalau sekarang, saat kita mengikuti upacara bendera hanya untuk mengenang jasa para pahlawan negara kita yang sudah mati. Lain halnya dalam kehidupan rohani kita, memang saat ini kita diingatkan untuk menghargai pengorbanan Tuhan Yesus yang mati di kayu salib. Akan tetapi satu hal yang perlu kita ingat dengan jelas, bahwa meskipun Dia mati tapi Dia hidup kembali dan bahkan masih terus berjuang sampai saat ini dalam menghadapi persoalan dan pergumulan hidup kita.

Kita memang sudah merdeka oleh pengorbanan-Nya di kayu salib, tetapi jangan jadikan itu sebagai satu-satunya alasan untuk tetap hidup didalam dosa. Karena masih banyak di antara kita umat yang percaya, yang setiap harinya masih kompromi dengan dosa dan dengan entengnya berkata, berbuat dosa saja dulu lalu minta ampun, toh asal kita percaya pada Tuhan Yesus maka dosa kita akan terhapuskan.

Memang benar Yesus adalah satu-satunya jalan kebenaran dan hidup, dan oleh karena Dialah kita beroleh pengampunan di hadapan Bapa atas dosa-dosa kita. Tetapi itu bukan berarti ketika kita telah menerima keselamatan itu, kita justru menyalah gunakannya untuk terus hidup dalam dosa.

Yesus adalah satu-satunya “Jalan” keselamatan bukan “Gantungan” keselamatan. karena itu keselamatan yang kita terima dari pengorbanan-Nya di kayu salib, juga harus kita Jalani dalam hidup kita, yaitu dengan terus hidup didalam kasih dan melakukan apa yang baik dan benar di hadapan-Nya. Bukan sebaliknya, terus menerus melakukan dosa dan menggantungkan semuanya pada-Nya.

Hidup adalah perjuangan, pergumulan, bahkan pergulatan. Tapi kita tidak boleh menyerah dalam menghadapi semua itu. Cukup sekali saja Yesus menjadi penanggung dosa kita, yaitu saat Dia mati dikayu salib. karena itu disaat kita sudah menerima keselamatan dari-Nya, jangan sia-siakan itu dan jalanilah keselamatan itu bersama dengan Yesus. Jadikan Dia sebagai sahabat, penasehat, penolong, dan penghibur didalam perjalanan iman kita bersama-Nya. Jangan berbuat dosa lagi, dan jangan jadikan Dia sebagai penanggung terus menerus untuk dosa-dosa yang kita lakukan.

Karena pada akhirnya, kemenangan dan kemerdekaan kita terhadap semua itu akan ditentukan oleh Tuhan Yesus sendiri. yang terpenting adalah, kita setia untuk tetap didalam Tuhan, berjuang, bergulat, dan bergumul dalam segala aspek kehidupan.

Hidup sebagai orang percaya memang tidaklah gampang. Terkadang kita tergoda untuk menyerah dan berhenti berjuang. Akan tetapi, janganlah kita cepat berputus asa atau merasa kalau kemampuan yang kita miliki, tidaklah cukup untuk menyelesaikan setiap pergumulan yang ada.

Karena kemampuan kita yang terbatas, dapat dipakai untuk menunjukan kekuatan ALLAH yang tak terbatas. Dan sebagai umat percaya, kita dipanggil untuk berjuang dalam menghadapi setiap pergumulan dan tantangan hidup yang ada di hadapan kita. Amin.

 

Be Bless….

 

Pintu Pengharapan !!!

“Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.”
(Roma 5:2b-5)

 

 

Pengharapan adalah salah satu hal penting dalam kehidupan kekristenan. Karena tanpa pengharapan, kita tidak bisa bertahan atau cenderung memilih untuk menyerah ketika masalah-masalah yang kita hadapi semakin berat, dan kelihatannya tak ada lagi jalan keluar. Pengharapan akan menjadi seperti sebuah ‘cahaya’ yang akan membawa kita keluar dari lembah kekelaman.

Bagaimana kita bisa mempertahankan pengharapan, jika keadaan disekeliling kita sama sekali ada diluar kemampuan kita? Semua hal yang terjadi sangat mengecewakan dan terasa sia-sia. Mungkin pertanyaan ini yang seringkali muncul dalam pikiran kita selama ini?. Pertanyaan yang sangat manusiawi dan tepat untuk diajukan.
Karena itu mari kita bahas semuanya, untuk setidaknya bisa memberikan sedikit alasan, mengapa kita harus memilih untuk memiliki harapan dari pada berhenti dan menyerah pada keadaan tersulit kita?.

Satu hal yang sudah sepatutnya kita syukuri, adalah untuk mempertahankan pengharapan itu sendiri, kita hanya perlu menjaga iman kita untuk tetap mempercayai-Nya dalam hidup kita. Dan iman itu adalah karunia dari ALLAH.

Dengan iman, Dia memampukan kita untuk mepercayai-Nya meskipun keadaan sangat sukar untuk membuat kita tenang dan percaya. Dengan iman Dia menguatkan, menjaga, dan menopang kita dimasa-masa terberat kita, meskipun badai hidup terus menerus datang dan menghancurkan semuanya.

Dan ketika kita bisa memperkokoh kekuatan karunia iman yang telah ALLAH berikan dalam kehidupan kita, maka pengharapan bukanlah suatu hal yang sulit untuk bisa kita pegang dalam menghadapi setiap kesukaran hidup yang sedang kita hadapi.

Didalam 2korintus 4:8-9, Rasul Paulus berkata : “ Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa, kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa”. Inilah salah satu contoh pengharapan penuh pada penyertaan Tuhan dalam setiap keadaan tersulit kita.

Rasul Paulus mengungkapkan dengan sangat jelas betapa sulitnya keadaan yang dia hadapi dalam hidupnya. Tapi karena pengharapan yang dia miliki didalam Yesus, maka dia pun dimampukan untuk bertahan.

Habis akal berarti : bimbang, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan?

Sedangkan Tidak putus asa berarti : meskipun merasa bingung dan bimbang ( habis akal ), bukan berarti tidak memiliki kekuatan, atau melepaskan semua pengharapan.

Seringkali kita kehabisan akal dalam menghadapi keadaan hidup yang sepertinya sulit untuk kita terima. Tetapi jangan pernah melepaskan pengharapan kita didalam Dia, sebaliknya biarkan hati kita digenggam erat oleh pengharapan penuh pada-Nya.

Didalam Hosea 2:14a Tuhan berfirman :“Aku akan memberikan kepadanya kebun anggurnya dari sana, dan membuat lembah Akhor menjadi pintu pengharapan”.

Akhor dalam bahasa ibrani artinya “bermasalah” atau “ terganggu”. Yang diberikan setelah eksekusi atas Akhan, keluarga dan segala kepunyaannya dengan cara di rajam. Akhan adalah salah satu pemimpin militer Yosua yang melakukan pelanggaran didepan Tuhan dengan menyimpan jarahan dari yerikho. Dan pelanggarannya ini yang mendatangkan kekalahan yang memalukan bagi bangsa israel di kota Ai.( baca : Yosua 7:1-26 ). Oleh sebab itu, nama tempat itu sampai sekarang disebut dengan lembah Akhor, lembah maut dan kekalahan. Tempat dimana tidak lagi ada harapan.

Tetapi ketika kita kembali membaca didalam kitab Hosea 2:14a, kita bisa melihat dengan jelas, betapa Tuhan berjanji untuk mengubahkan lembah Akhor ( kesulitan ) menjadi pintu pengharapan. Janji itu pun berlaku untuk kita semua, yang sampai saat ini masih mendekap erat pengharapan didalam Dia.

Dan didalam lembah air mata kita saat ini. Tuhan yang sama, yang telah berjanji untuk membukakan pintu pengharapan bagi bangsa israel. Juga akan membukakan pintu pengharapan untuk kita. Karena janji Tuhan itu ‘YA’ dan ‘AMIN’ !

Karena pengharapan adalah, percaya bahwa hidup kita ada didalam tangan-Nya. Dan pengharapan adalah sebuah bisikan lembut dari Tuhan, yang berkata “percayalah pada-KU !”

Be Bless…:)

Kekuatan Dan Nilai dari Sebuah DOA !!!

Pembacaan di ambil dalam kitab Daniel 9:20-27 ( Tujuh puluh kali tujuh masa ).

Dalam pembacaan firman kali ini, kita dengan jelas bisa melihat betapa cepatnya ALLAH menjawab doa daniel. Daniel telah melakukannya, dia menyentuh ALLAH dengan doanya. Dan yang menjadi pertayaan saat ini adalah, bagaimana cara dia melakukannya? Apa yang membuat ALLAH memberikan jawaban atas segala doa daniel itu dengan segera.? Seperti yang kita baca dalam ayat yang ke 20-21 : “ 9:20. Sementara aku berbicara dan berdoa dan mengaku dosaku dan dosa bangsaku, bangsa Israel, dan menyampaikan ke hadapan TUHAN, Allahku, permohonanku bagi gunung kudus Allahku,

9:21 sementara aku berbicara dalam doa, terbanglah dengan cepat ke arahku Gabriel, dia yang telah kulihat dalam penglihatan yang dahulu itu pada waktu persembahan korban petang hari.”

Kedua ayat tersebut menekankan satu hal, yaitu “sementara daniel masih berdoa” . ALLAH telah mendengarkan doanya, dan perintah ALLAH telah dikeluarkan sebagai jawaban terhadap permohonannya. Seperti yang tertulis didalam kitab yesaya 65: 24 : 65:24 “Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya.”

Daniel tahu, bahwa ALLAH sangat memperhatikan dan mengasihi bangsanya. Karena itu daniel berdoa dan memohon dihadapan ALLAH dalam segala kerendahan dan mengakui dosa-dosa nya dan dosa bangsanya. Dia berdoa dalam keinginan dan tujuan ALLAH . jika kita melihat kembali ke dalam ayat pertama pasal ke 9 ini: “9:2 pada tahun pertama kerajaannya itu aku, Daniel, memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun.”

kita dapat melihat daniel telah mempelajari kitab suci dan mempelajari pikiran ALLAH khususnya ramalan-ramalan-NYA dan kewahyuan-NYA untuk bangsa israel. Daniel kemudian berdoa sesuai dengan keinginan ALLAH, dia berlutut dalam doa serta menjadikan kehendak TUHAN ALLAH sebagai tujuan doanya.

Daniel tahu benar bahwa ALLAH sangat memperhatikan dan mengasihi bangsa israel dan tidak ingin mengancurkan bangsa itu, tetapi karena bangsa israel selalu saja memberontak terhadap ALLAH maka ALLAH pun menjatuhkan hukuman atas bangsa itu. seperti yang tertulis dalam kitab nabi yesaya 65:2 : “65:2 Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada suku bangsa yang memberontak, yang menempuh jalan yang tidak baik dan mengikuti rancangannya sendiri;” . daniel tahu bahwa bangsanya adalah bangsa yang terpilih dan diberkati, dan jika ALLAH telah memberikan berkat-NYA kepada bangsanya, maka semua hal yang baik akan diberikan ALLAH kepada bangsa israel. ALLAH hanya menginginkan pertobatan dari bangsa israel karena itulah DIA memberikan hukuman atas bangsa itu. dan itulah yang menjadi tujuan permohonan dan doa dari daniel, dia berdoa dengan kesusahan, kesungguhan, dan kekuatan. Dia berdoa dengan ketulusan hati dan benar-benar mementingkan orang lain. tidak ada kata-kata yang bertele-tele dalam doanya. Akan tetapi dia berdoa untuk bangsanya yang berada dalam kesusahan dan penderitaan karena penindasan dan perbudakan yang dilakukan oleh bangsa asing.

Dalam doanya, daniel menuangkan isi hatinya, dia tidak pernah menyinggung dirinya sendiri. akan tetapi dia hanya berdoa untuk bangsanya. Dalam doanya, daniel tidak pernah menyinggung tentang kebaikannya ataupun segala perbuatan baik yang pernah dia lakukan. Akan tetapi, dia merendahkan diri didalam permohonannya pada saat dia berdoa. Dia berdoa kepada ALLAH dan bermohon didalam kerendahan dan pertobatan serta kemurahan dan sifat yang baik. Dan ALLAH dengan segera menjawab doa daniel.

Pembacaan kita malam hari ini, dengan jelas membahas tentang bagaimana besarnya kuasa dari sebuah doa yang tulus.? Kita dapat melihat dengan jelas, bagaimana kekuatan, kepercayaan, dan keyakinan dari doa yang daniel panjatkan dapat menyentuh ALLAH. Dan DIA pun langsung mengirimkan malaikat-NYA gabriel untuk menjawab doa daniel.

Mungkin saat ini, banyak dari kita yang bertanya-tanya, bagaimana sih cara berdoa yang benar, Sehingga dapat segera dijawab.? Kadang-kadang kita mempuyai konsep yang salah tetang doa. Sebagai contoh: kita membuat rencana dan agenda sendiri, lalu meminta TUHAN memberkatinya. Namun ketika DIA tidak melakukan itu, kita menyimpulkan dari pemahaman kita sendiri, bahwa DIA tidak menjawab doa kita. Akan tetapi sebenarnya DIA menjawab . dan jawaban-NYA adalah “TIDAK” , karena apa yang kita minta bukanlah yang terbaik untuk kita. Tentu saja kita selalu meminta kepada ALLAH apa yang kita inginkan. Tetapi dengan keterbatasan pengetahuan dan pandangan kita akan masa depan, kita tidak selalu tahu apa yang terbaik bagi kita. Seperti seorang anak kecil yang merengek-rengek meminta permen dan es krim, kita juga terkadang meminta hal-hal yang tidak baik bagi kesehatan rohani kita. Dan jika kita meminta sesuatu yang tidak baik, saya yakin bahwa ALLAH akan menjawab “TIDAK”, DIA tidak akan menjawab “YA” saat DIA harus menjawab “TIDAK”.

Bahkan ALLAH pun pernah menjawab “TIDAK” untuk salah satu doa YESUS. Pada waktu malam ketika YESUS berdoa di taman getsemani sebelum dia di tangkap, DIA berdoa tiga kali , “ ya BAPA-KU, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari hadapan-KU”( matius 26:39). Dan BAPA menjawab “TIDAK” untuk doa YESUS itu. dan karena jawaban “TIDAK” itulah, saya dan saudara sekalian memperoleh keselamatan atas dosa-dosa kita serta beroleh hidup kekal bersama-NYA.

Terkadang kita selalu mengartikan jawaban yang diberikan ALLAH adalah “YA”. Namun , kata “TIDAK” juga dapat menjadi jawaban atas doa kita. Dan sudah sepatutnya kita bersyukur karena DIA adalah BAPA yang baik, sehingga terkadang DIA berkata “TIDAK” untuk setiap permohonan kita yang tidak sesuai dengan kehendak-NYA.

Ketahuilah, bahwa untuk setiap jawaban “TIDAK” yang ALLAH berikan, adalah cara-NYA untuk menolong kita didalam ketidaktahuan dan ketidakbijaksanaan kita.

Cara berdoa yang lebih efektif adalah percaya akan kasih TUHAN pada kita, dan menyerahkan pengaturan hidup kita pada-NYA. TUHAN sama sekali tidak mau melanggar kehendak bebas kita. Kecuali kehendak diri kita secara sukarela dilepaskan, dan dengan sepenuhnya percaya kemudian berserah pada kehendak-NYA, maka jawaban-jawaban yang menakjubkan akan datang sebagai jawaban atas doa-doa kita.

Ketika kita berdoa untuk memohon sesuatu yang khusus, besarkanlah hati kita. Karena mungkin hari ini ALLAH berkata “YA”, DIA juga mungkin berkata “Tunggu sebentar”. Namun jika DIA berkata , “TIDAK” , ketahuilah bahwa BAPA surgawi tahu yang terbaik bagi kita.

Terkadang saat kita berdoa meminta sesuatu, kita selalu mengingatkan TUHAN akan setiap perbuatan-perbuatan baik yang sudah kita lakukan, tanpa kita sadari, bahwa kasih karunia-NYA dilimpihakan kepada kita bukan karena perbuatan baik yang kita lakukan , tetapi karena kebaikan TUHAN sendirilah yang membuat kita bisa mendapatkan kasih-NYA. Lihatlah cara daniel berdoa kepada ALLAH. Dalam doanya, daniel tidak pernah menyinggung tentang kebaikannya ataupun segala perbuatan baik yang pernah dia lakukan. Akan tetapi, dia merendahkan diri didalam permohonannya pada saat dia berdoa. Dia berdoa kepada ALLAH dan bermohon didalam kerendahan dan pertobatan serta kemurahan dan sifat yang baik. Dan ALLAH dengan segera menjawab doa daniel. Dan jika kita bisa lebih peka lagi untuk bisa megerti keinginan ALLAH dalam hidup kita, maka kita tidak akan pernah merasa kecewa dan tertekan ketika ALLAH berkata “TIDAK” atas doa-doa kita.

Sesungguhnya ALLAH ingin agar kita menjadikan doa sebagai sarana untuk bisa lebih dekat dengan-NYA, DIA ingin agar kita bisa selalu menjadikan-NYA sebagai sahabat sejati dalam hidup kita. DIA tidak ingin kita berkomunikasi dengan-NYA, hanya jika kita menghadapi suatu masalah yang besar dan rumit, DIA ingin agar kita selalu bisa membagi kehidupan kita, bahkan dalam hal yang terkecil sekalipun bersama-NYA.

BAPA ingin agar kita dapat selalu berbicara kepada-NYA. DIA tidak ingin kita berdoa hanya untuk sekedar membawa daftar keperluan kita pada-NYA. DIA ingin selalu dan selalu berbicara dengan kita sepanjang waktu. Jadi kenapa kita selalu menunda untuk berdoa sampai kita membutuhkan sesuatu.?, ingatlah selalu, bahwa ALLAH sudah menyiapkan yang terbaik untuk kita, bahkan jauh sebelum kita memikirkannya. DIA hanya menginginkan, agar kita dapat menghabiskan waktu kita untuk berbicara dengan-NYA melalui doa.

Tetapi kebanyakan dari kita selalu berkata, bahwa kita tidak memiliki waktu yang cukup untuk berdoa karena kesibukannya masing-masing, baik itu dalam hal pekerjaan didalam rumah ataupun diluar rumah menjadikan kita tidak bisa memiliki waktu untuk berdoa. Tetapi ketahuilah, bahwa ketika kita menjadikan doa sebagai prioritas utama dalam kehidupan kita, maka TUHAN akan menyediakan seluruh waktu yang kita perlukan untuk semua hal lain, setidaknya untuk semua hal yang ingin kita selesaikan. Karena doa tidak mengambil waktu kita, tetapi mengisi seluruh waktu kita.

Doa bukan untuk merengek pada TUHAN agar DIA melakukan apa yang enggan dilakukan-NYA, juga bukan untuk berusaha mendapatkan kebaikan yang memang DIA berikan pada kita. Karena TUHAN tidak perlu dibujuk untuk mengasihi kita. Sebaliknya, doa penting untuk kebaikan kita, untuk menempatkan kita dalam hubungan yang akrab dengan BAPA, untuk mengisi kekosongan khusus dalam diri kita yang tidak akan bisa dipuaskan dengan apapun, kecuali oleh ALLAH.

Karena nilai doa yang tekun bukan agar TUHAN mendengar kita, akan tetapi agar akhirnya kita mendengar TUHAN.

Jadikanlah doa sebagai prioritas utama dalam hidup kita, bukan hanya sekedar rutinitas dan keharusan tanpa kesungguhan. Berdoalah dengan segala ketulusan dan kerendahan hati seperti daniel. Maka jawaban-jawaban yang luar biasa akan kita temukan dalam kehidupan kita bersama-NYA, amin.